Jumat, 06 November 2009

Berguru Pada Semut


Siapa yang tak tahu semut? Meski binatang yang satu ini kecil,Allah mengangkat derajat mereka begitu besar hingga allah menamakan salah satu surat dalam Al-Qur'an dengan nama mereka: an-Naml (semut)
.
Di tengah situasi pelik seperti sekarang ini, gaya hidup ala semut kiranya dapat menjadi pelajaran berharga buat kita: jujur dan tidak muluk-muluk. Lebih dari itu, kerjasama yang kuat sesama mereka pun dapat mengajarkan kita pada kekompakan dan kebersamaan dalam kehidupan.
Lihat saja, bagaimana ketika seekor semut mendapatkan seekor belalang. Sebagaimana diceritakan Ibnul Qayyim dalam kitabnya Syifa' al Alil bahwa semut yang secara fisik memiliki postur yang jauh lebih kecil dibanding belalang jelas tidak mungkin menggotong belalang secara sendirian.Sehingga seekor semut tadi pun kembali kesarangnya untuk minta tolong kepada teman-temannya. Kerena masih belum kuat juga, mereka memanggil teman-temannya yang lain. Bahkan menurut Ibnul Qayyim dalam kitabnya diatas, mereka memanggil temannya hingga tiga kali. Sehingga mereka datang dalam rombongan yang besar.
Selanjutnya, terlihatlah semut-semut dibelakangnya seperti benang hitam yang berdatangan untuk membantunya. Jika pun barang bawaan telah sampai kerumahnya, ia mengangkat dan meletakkan didalamnya.
Ketika Imam Ibnul Qayyim datang kepada gurunya, Imam Ibnu Taimiyah rahimullah, dia menceritakan kisah ini. Ibnu Taimiyah pun berkata padanya, "Sesungguhnya semut diciptakan Allah dengan watak jujur dan mencela kebohongan."
Lihat juga, bagaimana ketika sesuatu yang manis atau sisa-sisa makanan atau sepotong daging dibuang ketanah? Suatu pemandangan menakjubkan segera dapat kita lihat. Beberapa ekor semut nampak mendekat mengerubungi sisa-sisa makanan atau sepotong daging tadi.
Kedatangan beberapa ekor semut itu, dalam rangka mensurvei dan mandeteksi dimana tempat makanan berada. Setelah itu mereka berkumpul dan membawa makanan tadi kesarang mereka. Jadi, makanan yang telah mereka ketahui keberadaannya tidak lantas mereka nikmati sendiri.
Kalau misalnya kita melempar potongan makanan tadi dalam jumlah besar, rombongan semut-semut yang menggiringnya pun dalam jumlah besar. kalau anda melempar makanan dua kali lipat jumlahnya dari pembawanya, maka jumlah semut yang akan datang jumlahnya pun dua kali lipat dari jumlah yang pertama.
Apakah artinya? Yakni semut yang bertugas mensurvei makanan tersebut membantu pemimpinnya bahwa rejeki yang baru memerlukan tenaga sekian banyak semut untuk menggiringnya kesarang.
Andaikan semut yang bertugas mensurvei makanan tadi dibunuh, maka ada semut yang akan melarang semut- semut yang lain agar tidak mendatangi tempat tersebut. Karena semut yang selama ini memberi tahu yang lain akan bahaya mendatangi tempat itu dan mereka harus menjauh dari tempat tersebut. Maha besar Allah. Inilah, sebut Mutawally Sya'wawi dalam Kisah-kisah Hewan dalam Al-Qur'an (terj.), naluri yang diberikan Allah kepada setiap makhluknya.
Bahwa senut memiliki naluri dan bahkan ketajaman indera juga disebut M.Quraish Shihab dalam Tafsir al-Mishbah-nya. Semut, jelas tafsir itu, merupakan jenis hewan yang bermasyarakat dan berkelompok. Hewan ini memiliki keunikan antara lain ketajaman indera dan sikapnya yang sangat hati-hati. Tidak hanya itu. Setali tiga uang dengan ketajaman inderanya, semut juga disebut-sebut sebagai hewan yang memiliki etos kerja yang sangat tinggi. Bayangkan bagaimana ketika ia melakukan kegiatan bersama misalnya membangun "jalan-jalan panjang." Pekerjaan yang secara kasat mata itu cukup berat, mengingat fisiknya yang kecil, nyatanya "jalan-jalan panjang" itu dapat mereka selesaikan dengan apik. Kerja kerasnya yang tak mudah menyerah disertai kesabaran dan ketabahan serta kekompakannya berhasil membangun "jalan-jalan panjang" sebagai tempat berlindungnya. Bahkan mereka harus mengerjakan itu sepanjang hari dan malam, kecuali malam-malam gelap mengingat bulan tidak memancarkan sinarnya.
Tak berlebihan jika sementara ilmuwan yang membahas kehidupan semut, seperti ditulis Mutawally Sya'rawi,berkata, "ini merupakan suatu keajaiban dimana anda akan menemukan dalam sarang semut beberapa biji-bijian yang telah terbalah-belah."
Betapa semut mampu memikul beban yang jauh lebih besar dari badannya. Hampir seluruh anggota tubuhnya dapat mereka manfaatkan dengan baik. Lihat saja, ketika dia merasa berat membawa dengan mulutnya,dia akan menggerakkan barang itu dengan dorongan kaki belakang dan mengangkatnya dengan lengannya.
Begitu juga ketika sebitir biji-bijian yang mereka akan simpan dilubanginya terlebih dahulu, serta dipecahkannya bila terlalu besar. Makanan yang basah mereka keluarkan agar dapat diterpa sinar matahari sehingga kering kembali. Kelompok-kelompok semut menentukan waktu-waktu tertentu untuk bertemu dan saling tukar makanan.
"Jika satu biji terbelah, maka tidak akan bisa tumbuh. Mereka (pakar tersebut) menemukan ada satu biji yang dibelah empat yaitu biji ketumbar. Kalau biji ketumbar ini dibelah dua, maka setiap bagian masih bisa tumbuh, akan tetapi semut-semut tersebut membelah biji ketumbar menjadi empat bagian agar bisa tumbuh. Karena jika biji tersebut tumbuh, maka ia akan menutup sarang mereka. Oleh sebab itulah semut menyimpan biji-bijian tersebut sampai mereka masih bisa memakannya pada saat musim dingin tiba. Maha Suci Allah yang telah memberikan pengetahuan ini pada semut-semut tersebut," tambah sang ilmuwan tadi.
Para ilmuwan juga menemukan di depan sebagian sarang-sarang semut ada sesuatu yang putih dan kecil-kecil. Setelah diteliti lebih jauh, para ilmuwan tersebut mengetahui bahwa sesuatu tersebut adalah benih-benih tanaman yang akan tumbuh yang dikeluarkan oleh semut-semut dan membuangnya didepan sarang-sarang supaya tidak tumbuh didalam sarang. Sebab akan menyebabkan kelembaban dan merusak sarang mereka.
Binatang-binatang ini dan lainnya adalah termasuk umat seperti kita manusia yang mempunyai peraturan hidup,bahasa, mata pencaharian dan lain-lain.
Keunikan lain semut adalah sebagaimana disebut dalam Tafsir al-mishbah, kebiasaannya menguburkan anggotanya yang mati. itu merupakan sebagian keistimewaan semut yang terungkap melalui pengamatan ilmuwan.
Alangkah indahnya apabila manusia-manusia di dunia ini mempunyai tingkah laku dan hati seperti semut. Konon semut juga merupakan salah satu binatang yang paling banyak dzikirnya kepada yang Maha Kuasa, cuma dzikir semut manusia tidak bisa memahaminya. Saya jadi teringat pesan Ibu-ku, bahwa kalau kesal/tidak suka dengan semut karena memakan atau menganggu makanan/minuman kita jangalah langsung dibunuh tapi kasihlah dia dengan makanan kecil atau gula yang terpisah tempatnya dari makanan kita, sehingga semut-semut tadi akan terkonsentrasi di makanan baru dan jangan sekali-kali kamu siram sarangnya dengan minyak tanah atau bahan cair mematikan lainnya karena di sarangnya pula semu-semut tersebut memberi makanan anak-anaknya. Subhanalloh......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar